Gagal Memahami Hal-Hal Mendasar

Selama berdekade-dekade, McDonald’s merajai dunia makanan cepat saji dengan menu burger Quarter Pounder (seperempat pon). Pada dekade 1980-an, sebuah jaringan waralaba pesaing memunculkan ide untuk mengalahkan perusahaan yang terkenal dengan lengkungan emasnya itu. A&W menghadirkan burger Third Pound (sepertiga pon)—berukuran lebih besar daripada burger McDonald’s tetapi dengan harga yang sama. Burger A&W ini bahkan memenangi berbagai ajang uji rasa yang dilakukan dengan mata tertutup. Meski demikian, burger ini gagal di pasar. Tidak ada yang membelinya. Riset mengungkapkan bahwa masyarakat gagal memahami hitung-hitungannya dengan mengira bahwa Third Pound (sepertiga) itu lebih kecil daripada Quarter Pounder (seperempat). Sebuah ide cemerlang yang gagal karena orang-orang gagal memahami hal-hal yang mendasar.

Yesus pernah memperingatkan betapa mudahnya kita gagal memahami hal-hal mendasar. Para pemimpin agama, dalam usaha untuk menjebak dan mencemarkan nama Yesus pada minggu Dia disalibkan, mengajukan sebuah skenario mengada-ada mengenai wanita yang sudah menjanda tujuh kali (Mat. 22:23-28). Yesus menjawab dengan menegaskan bahwa dilema rumit itu bukan masalah sama sekali. Justru masalahnya, mereka tidak “mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!” (ay. 29). Yesus menekankan bahwa Kitab Suci tidak dimaksudkan untuk menjawab persoalan logika atau filsafat. Tujuan utama Alkitab adalah untuk menuntun kita agar mengenal dan mengasihi Yesus serta agar kita “mempunyai hidup yang kekal” di dalam Dia (Yoh. 5:39). Itulah hal-hal mendasar yang luput dari pemahaman para pemimpin agama tersebut.

Kita pun sering gagal memahami hal-hal mendasar. Perjumpaan dengan Yesus yang hidup adalah tujuan utama dari Alkitab. Sungguh memilukan jika kita gagal memahaminya.

Gagal Memahami Hal-Hal Mendasar


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *